Disusun Oleh:
R. Arizona Praditya Nugraha (27213068)
Rianti Septiani (27213577)
Risky Wulandari (28213013)
Utaminingsih (29213068)
1. Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan
suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk
suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu
(biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang
dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi
finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan
neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.
Pemerintah memprediksi kinerja
neraca pembayaran Indonesia masih akan mencatat surplus yang cukup besar pada
kuartal II-2011. Saat ini neraca pembayaran sudah mencapai di atas 110 miliar
dollar AS. Surplus tersebut bersumber dari transaksi berjalan ataupun transaksi
modal dan finansial.
Transaksi tersebut ditopang oleh
peningkatan penanaman modal asing (PMA) dan investasi portofolio, seperti SUN,
saham, dan SBI, yang sejalan dengan iklim investasi yang terus membaik dan
kondisi makro-ekonomi yang stabil.
Pada kuartal I tahun ini, transaksi
berjalan mengalami surplus sebesar 1,9 miliar dollar AS. Hingga akhir tahun
ini, pemerintah memperkirakan surplus transaksi ini dapat mencapai 4,4 miliar
dollar AS.
2. Arus Modal Masuk
Arus modal asing bisa mendatangkan
manfaat yang lebih besar ketimbang risikonya jika dikelola dengan benar.
Diperkirakan hingga akhir tahun ini arus modal asing yang masuk ke Indonesia
mencapai sekitar US$25 miliar. Manfaat tersebut antara lain, penurunan biaya
bunga APBN, sumber investasi swasta, pembiayaan Foreign Direct Investment (FDI)
dan kedalaman pasar modal. Sementara risikonya adalah terjadinya pembalikan,
tekanan penguatan rupiah dan gelembung ekonomi. Pemerintah perlu lebih aktif
lagi untuk mendorong perusahaan swasta untuk masuk bursa lewat penawaran saham
perdana (IPO) atau right issue. kemudian, memperbanyak penerbitan obligasi
negara dengan berbagai macam seri dan jangka waktu.
3. Utang Luar Negeri
Utang luar negeri Indonesia lebih
didominasi oleh utang swasta. Berdasarkan data di Bank Indonesia, posisi utang
luar negeri pada Maret 2006 tercatat US$ 134 miliar,
pada Juni 2006 tercatat US$ 129 miliar dan Desember 2006
tercatat US$ 125,25 miliar. Sedangkan untuk utang swasta tercatat meningkat
dari US$ 50,05 miliar pada September 2006 menjadi US$ 51,13 miliar
pada Desember 2006.[1]
Negara-negara donor bagi Indonesia adalah :
1. Jepang merupakan
kreditur terbesar dengan USD 15,58 miliar.
2. Bank
Pembangunan Asia (ADB) sebesar USS 9,106 miliar
3. Bank
Dunia (World Bank) sebesar USD 8,103 miliar.
4. Jerman dengan
USD 3,809 miliar, Amerika Serikat USD 3,545 miliar
5. Pihak
lain, baik bilateral maupun multilateral sebesar USD 16,388
miliar.
Berikut catatan utang pemerintah pusat sejak tahun 2000-2010
berikut rasio utangnya terhadap PDB:
Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
Tahun 2001: Rp 1.646,32 triliun (77%)
Tahun 2002: Rp 1.821,83 triliun (67%)
Tahun 2003: Rp 2.013,68 triliun (61%)
Tahun 2004: Rp 2.295,83 triliun (57%)
Tahun 2005: Rp 2.774,28 triliun (47%)
Tahun 2006: Rp 3.339,48 triliun (39%)
Tahun 2007: Rp 3.949,48 triliun (35%)
Tahun 2008: Rp 1.4.954,03 triliun (33%)
Tahun 2009: Rp 1.5613,44 triliun (28%)
Tahun 2010: Rp 1.6253,79 triliun (26%)
Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
Tahun 2001: Rp 1.646,32 triliun (77%)
Tahun 2002: Rp 1.821,83 triliun (67%)
Tahun 2003: Rp 2.013,68 triliun (61%)
Tahun 2004: Rp 2.295,83 triliun (57%)
Tahun 2005: Rp 2.774,28 triliun (47%)
Tahun 2006: Rp 3.339,48 triliun (39%)
Tahun 2007: Rp 3.949,48 triliun (35%)
Tahun 2008: Rp 1.4.954,03 triliun (33%)
Tahun 2009: Rp 1.5613,44 triliun (28%)
Tahun 2010: Rp 1.6253,79 triliun (26%)
Sebagai analisis yang menspesialisasikan diri pada analisa bandarmologi dan aliran dana asing, statement yang dituliskan di atas adalah sesuatu yang sangat langka kami katakan, karena kami sangat percaya bahwa Big Player, baik itu Bandar atau Asing sangat berpengaruh dalam pergerakan harga suatu saham atau IHSG.
Namun jika kita melihat pada perdagangan sepanjang minggu ini,
kekalahan investor asing kemungkinan akan terlintas di pikiran kita. Sepanjang
minggu ini, total dana asing yang masuk sebesar 2.1T, jumlah yang cukup besar
untuk inflow mingguan, secara total inflow asing sepanjang bulan ini sudah
sebesar 15,1 T. Namun berbeda dengan kejadian-kejadian pada umumnya dimana
ketika dana asing masuk IHSG akan bergerak naik, sepanjang minggu ini IHSG
mengalami koreksi yang cukup besar. Jika dibandingkan dengan penutupan minggu
lalu, IHSG terkoreksi 178 point atau 3.7%.
Kejadian ini cukup langka terjadi di bursa kita, dimana inflow terjadi namun IHSG mengalami
koreksi, artinya Dana Asing yang masuk pada perdagangan minggu ini sudah ada
dalam kondisi tersangkut pada penutupan Jumat ini. Kejadian ini merupakan
kesempatan yang luar biasa bagi kita untuk melakukan buy on weakness, karena setelah kami pelajari pergerakan IHSG, kami
mendapatkan bahwa dalam jangka menengah atau panjang asing akan selalu menang,
jadi ‘kekalahan’ minggu ini hanyalah kekalahan sementara yang bukan mustahil
sengaja dilakukan.
Jika kita melihat rekap transaksi asing pada perdagangan minggu
ini kita menemukan banyak saham-saham menarik, saham-saham dimana Asing beli di
harga atas dan harganya turun signifikan pada penutupan minggu ini.
Dalam
tabel di atas kami mencantumkan saham-saham yang paling banyak di beli dan
dijual asing sepanjang perdangan minggu ini.
Dari List Top Inflow,
ada dua saham yang sangat menarik, ASII dan BBNI kedua saham ini turun
signifikan sepanjang minggu ini. Saham ASII turun 5.8%, namun di saat yang sama
merupakan saham yang paling banyak dibeli asing sepanjang minggu ini dengan
total Inflow sebesar 816M.
Selain itu dalam list saham-saham yang paling banyak dijual
asing juga kita mendapatkan beberapa saham yang menarik, BBRI salah satunya
karena meskipun saham ini merupakan saham yang paling banyak dijual asing
sepanjang minggu ini, namun harganya juga turun 9.7% minggu ini, sementara dana
yang keluar cukup kecil jika dibandingkan dengan dana yang masuk dalam 2 bulan
terakhir.
Sumber:
http://www.creative-trader.com/2014/03/22/minggu-dimana-lokal-kalahkan-asing/
http://tamaliah16.blogspot.com/2011/06/neraca-pembayaran-arus-modal-asing-dan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar