Kamis, 13 April 2017

TRANSLASI MATA UANG ASING

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH
Transaksi valuta asing (Foreign Currency Transactions) terjadi apabila suatu perusahaan melakukan aktivitas yaitu membeli atau menjual secara kredit barang atau jasa yang harganya dinyatakan dalam valuta asing, menerima pinjaman atau memberikan pinjaman di mana jumlah yang terutang atau jumlah tagihan dinyatakan dalam valuta asing, merupakan satu pihak dari suatu kontrak valuta berjangka atau untuk alasan seperti memperoleh aktiva atau menimbulkan utang yang dinyatakan dalam valuta asing.
Aktivitas luar negeri terjadi bila suatu perusahaan melakukan aktivitas melalui operasi luar negeri yang aktiva, utang, pendapatan, dan biayanya diukur dalam valuta asing. Aktiva dan utang dikatakan dinyatakan dalam valuta asing bila jumlah uangnya ditetapkan dalam suatu mata uang asing tanpa memperhatikan perubahan kurs tukar. Untuk memasukkan transaksi valuta asing dan laporan keuangan luar negeri dalam valuta asing ke dalam laporan keuangan, maka suatu perusahaan harus menjabarkan ke dalam mata uang pelaporan (di Indonesia rupiah) atas semua aktiva,utang, pendapatan, dan biaya yang ditetapkan dalam valuta asing.

B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa itu Translasi Mata Uang Asing?
2.      Apa Alasan Translasi Mata Uang Asing?
3.      Apa Latar Belakang dan Terminoligi Translasi Mata Uang Asing?
4.      Apa Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing?
5.      Apa Metode-metode dalam Translasi Mata Uang Asing?
6.      Bagaimana Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing?
7.      Bagaimana Gambaran Standart No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21?

C. TUJUAN MAKALAH INI DIBUAT
1.      Untuk mengetahui apa itu Translasi Mata Uang Asing?
2.      Untuk mengetahui Alasan Translasi Mata Uang Asing?
3.      Untuk mengetahui Latar Belakang dan Terminoligi Translasi Mata Uang Asing?
4.      Untuk mengetahui Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing?
8.      Untuk mengetahui Metode-metode dalam Translasi Mata Uang Asing?
5.      Untuk mengetahui Pengembangan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing?
6.      Untuk mengetahui Gambaran Standart No. 52 / Standar Akuntansi Internasional 21?


BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai oprasional perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai methode translasi yang dapat digunakan dan perlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.

B. ALASAN TRANSLASI MATA UANG ASING
            Berbeda dengan konversi antar mata uang asing yang memiliki pengertian pertukaran dari satu mata uang ke mata uang lain secara fisik,translasi hanyalah perubahan satuan unit moneter. Alasan dilakukannya translasi mata uang asing, diantaranya :
1.    Perusahaan dengan kegiatan operasional di luar negeri yang signifikan mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang informasi laporan kepada pembaca mengenai operasional perusahaan secara global.
2.    Berkomunikasi dengan peminat saham asing.
3.    Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang.
4.    Mencatat transaksi mata uang asing.
5.    Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global.

C. LATAR BELAKANG DAN TERMINOLOGI TRANSLASI MATA UANG ASING
Translasi mata uang asing berbeda dengan konversi. Perbedaannya terletak pada konversi ada transaksi terkait dan terjadi pertukaran fisik antar mata uang sedangkan translasi hanya perubahan satuan unit moneter dan tidak ada pertukaran fisik yang terjadi. Transaksi mata uang asing dapat terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar swap, spread dan valuta fungsional:
1.    Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai factor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi antar Negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata uang. Kesepakatan mempertukarkan jumlah tertentu suatu mata uang dengan mata uang lain yang harus diserahkan dalam 2 hari. Nilai tukar dinyatakan dalam 2 cara:
a. Kuotasi langsung ($1=Rp 9.000)
b. Kuotasi tidak langsung (Rp1=$0,0001111111111)
2.    Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang yang telah ditetapkan untuk masa yang akan dating. Transaksi pada pasar forward mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward. tukar dinyatakan dalam 2 cara:
a. Bid quote : jumlah yang dibayar pedagang (dealer) untuk suatu mata uang asing
b. Ask quote : kurs yang diminta dealer yang menjual suatu mata uang asing
3.    Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan atau penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang. Transaksi bila pembelian spot dan penjualan forward atau penjualan spot dan pembelian forward mata uang asing terjadi bersamaan.
4.    Spread, Laba (profit) yang diperoleh dari perbedaan harga pembelian (harga bid) dengan harga jual (harga asking).
5.    Valuta Fungsional, Valuta utama sebuah perusahaan dalam melakukan operasinya di luar negeri, biasanya valuta negara tempat operasi perusahaan yang bersangkutan.

D. EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI MATA UANG ASING
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan maraca mata uang asing terhadap mata uang domestik yaitu:
1.      Kurs kini (current) adalah kurs nilai tukar pada saat tanggal laporan keuangan.
2.      Kurs Historis adalah kurs nilai tukar pada saat suatu aktiva dalam mata uang asing pertama kali diperoleh, atau ketika suatu kewajiban dalam mata uang asing pertama kali terjadi.
3.      Kurs rata-rata (average) adalah rata-rata sederhana dari kurs nilai tukar kini dan historis.
Pengaruh penggunaan kurs terhadap Laporan Keuangan:
1.      Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari keuntungan dan kerungian translasi mata uang asing
2.      Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.

E. METODE DALAM TRANSLASI MATA UANG ASING
Metode-metode yang digunakan dalam translasi mata uang asing diantaranya adalah:
1.      Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat itu terhadap saham dan hutang asing. Pendapatan dan beban biasanya ditranslasikan oleh rata rata nilai tukar saat itu pada setiap periode.
2.      Metode Current-Noncurrent
Pada metode ini, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan saat itu dan utang lancer ditranslasikan ke dalam mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
3.      Metode Moneter-Nonmoneter
Metode ini menggunakan skema klasifikasi neraca untuk menukarkan nilai tukar mata uang asing yang sesuai.
4.      Metode Kurs Sementara
Dengan metode ini, translasi mata uang asing tidak merubah sifat sebuah item yang dihitung, hal tersebut hanya merubah unit peruntungannya saja. Dengan kata lain, translasi mata uang asing neraca disajikan ulang menggunakan mata uang item tersebut, tetapi bukan penilaian aktual.
5.      Metode Nilai Tukar Ganda
Metode ini mengkombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses transalasi mata uang asingnya.

F. PENGEMBANGAN AKUNTANSI TRANSLASI MATA UANG ASING
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem moneter internasional
1.    Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam pendapatan lancar.
2.    1965-1975
ARB No.43 memperoleh beberapa pengecualian khusus dalam metode current-noncurrent. Dalam keadaan khusus persediaan dapat ditranslasikan dengan kurs historis. Lebih jauh, translasi mata uang asing seluruh pembayaran dan penerimaan mata uang asing pada kurs saat ini tersebut diperbolehkan setelah accounting principles board opinion No.6 dikeluarkan pada tahun 1965. Perusahaan tersebut memberikan pilihan translasi mata uang asing lain bagi perusahaan dalam ARB No.43
3.    1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya, Financial acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun 1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs sementaraFAS No. 8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan perusahaan.
4.    1981-sekarang
Pada bulan mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial Accounting Standards No.52 pada tahun 1981.

G. GAMBARAN STANDAR NO. 52 / STANDAR AKUNTANSI INTERNASIONAL 21
Standar No. 52 mengakui bahwa baik sudut pandang induk  perusahaan dan anak perusahaan merupakan kerangka dasar pelaporan yang sah. Jadi, aturan-aturan ranslasi baru ini dirancang untuk:
1.      Merefleksikan, dalam laporan konsolidasi, hasil-hasil dan hubungan-hubungan keuangan yang diukur dalam valuta primer yang dipaki oleh masing-masing entitas yang terkondolidasi dalam melakukan bisnisnya.
2.      Menyediakan informasi yang secara umum sesuai dengan damoak ekonomi perubahan nilai tukar yang diharapkan atas arus kas dan ekuitas perusahaan.
Tujuan ini didasarkan pada konsep mata uang fungsional. Penentuan mata uang fungsional menentukan pilihan metode translasi yang digunakan untuk keperluan konsolidasi dan perlakuan terhadap keuntungan dan kerugian kurs yaitu, translasi apabila mata uang lokal merupakan mata uang fungsional.
Tabel kriteria-kriteria valuta fungsioanal
FAKTOR-FAKTOR
EKONOMI
SITUASI-SITUASI YANG
MENYONGKONG VALUTA PERUSAHAAN INDUK SEBAGAI VALUTA FUNGSIONAL
SITUASI-SITUASI YANG MENYONGKONG VALUTA LOKAL SEBAGI VALUTA FUNGSIONAL
Arus kas
Mempangaruhi arus kas perusahaan induk secara langsung dan dapat ditarik kembali ke perusahaan induk saat itu juga
Terutama dalam valuta lokal dan tidak mempengaruhi arus kas perusahaan induk
Harga penjualan
Responsif terhadap perubahan kurs dan ditentukan oleh kompetisi global
Sangat tidak responsif terhadap perubahan kurs dan ditentukan secara substansial oleh kompetisi lokal
Pasar Penjualan
Sebagian besar dalam negara induk dan dalam valuta perusahaan induk
Sebagian besar dalam negara tamu dan dalam valuta lokal
Beban
sangat terkait pada faktor-faktor produktif yang diimpor dari perusahaan induk
Sebagian besar berasal dari lingkungan lokal
Pembiayaan
Terutama dari perusahaan induk atau bergantung kepada induk dalam memenuhi kewajiban hutang
Sebagian besar dalam valuta lokal dan disediakan oleh operasi-operasi lokal
Transaksi Intra Perusahaan
Sering dan ekstensif
Jarang dan tidak ekstensif

1. Laporan Keuangan Valuta Asing
            Translasi ketika valuta lokal merupakan valuta fungsional. Ketika valuta lokal entitas di luar negeri merupakan valuta fungsionalnya, dan catatan-catatannya dibuat dalam valuta tersebut, prosedur-prosedur kurs berlaku dipergunakan:
1.      Semua aktiva dan kewajiban valuta asing ditranslasikan ke dolar memakai kurs yang berlaku pada tanggal nerca; perkiraan-perkiraan modal ditranslasikan memakai kurs historis.
2.      Pendapatan dan beban ditranslasikan memakai kurs yang berlaku pada tanggal transaksi, walaupun kurs rata-rata terimbang boleh digunakan untuk tujuan kenyamanan.
3.      Keuntungan dan kerugian translasi dilaporkan terpisah dalam ekuitas pemegang saham konsolidasi. 
Penyesuaian nilai tukar ini tidak akan masuk ke dalam laporan laba rugi hingga operasi luar negeri tersebut dijual atau nilai investasinya dianggap telah hilang secara permanen.
2. Transaksi-transaksi Valuta Asing
            FAS No. 52, pernyataan standar akuntansi untuk mata uang asing yang wajib diterapkan di AS, mengharuskan perlakuan berikut ini untuk translasi mata uang asing:
1.      Pada tanggal suatu transaksi diakui, setiap aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian yang terjadi dari suatu transaksi harus diukur dan dicatat dalam mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan dengan menggunakan kurs nilai tukar yang berlaku pada tanggal tersebut
2.      Pada setiap tanggal neraca, saldo-saldo yang berdenominasi dalam suatu mata uang harus selain mata uang fungsional perusahaan yang melakukan pencatatan harus disesuaikan untuk mencerminkan kurs berlaku.
           Berdasarkan basis ini,penyesuaian transaksi valuta asing (yaitu,keuntungan atau kerugian dari transaksi yang telah selesai) dari hutang atau valuta asing diperlukan setiap kali kurs berubah diantara tanggal transaksi dan tanggal penyelesaian untuk mencerminkan perbedaan antara jumlah yang awalnya tercatat dan jumlah penyelesaian.Jika laporan keuangan disiapkan sebelumtanggal penyelesaian,penyesuaian akuntansi (yakni, keuntungan atau kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan ) akan sama dengan perbedaan antara jumlah yang awalnya tercatat dan jumlah yang disajikan dalam laporan keuangan.
            FASB menolak pandangan bahwa pembedaan harus dibuat antara keuntungan dan kerugian dari transaksi yang telah selesai dan keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan,dengan memberi alasan bahwa pembedaan semacam itu tidak bisa diterapkan dalam praktik.Karenanya, FASB memutuskan keuntungan dan kerugian dari transaksi yang belum terselesaikan diperlakukan secara sama dengan keuntungan dan kerugian dari transaksi yang telah selesai. Seperti terangkum dalam table berikut:
Keuntungan/Kerugian
Diskon/Premium
Translasi valuta asing yang belum selesai
Diakui dalam laba berjalan
Diakui dalam laba berjalan
Komitmen valuta asing yang dapat diidentifikasi
Ditunda dan dimasukkan dalam transaksi valuta asing berbasis dollar
Perlakuan yang sama dengan keuntungan / kerugian yang berkaitan,atau dimasukkan dalam laba berjalan
Posisi aktiva / kewajiban neto terbuka
1.Valuta asing adalah valuta fungsional
Diungkapkan dalam komponen modal konsolidasi terpisah
Perlakuan yang sama dengan keuntungan / kerugian yang berkaitan,atau dimasukkan dalam laba berjalan
2.Dollar adalah valuta fungsional
Diakui dalam laba berjalan
Diakui dalam laba berjalan
Spekulasi
Diakui dalam laba berjalan
Diakui dalam laba berjalan



SUMBER:
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6.2010: Salemba Empat.
http://abdmuhni.blogspot.co.id/2014/07/makalah-akuntansi-internasional.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar